Bencana alam pada umumnya tidak bisa untuk dihindari sepenuhnya, namun bisa untuk di prediksi untuk mengurangi kerugian dan korban.
Sejumlah bencana sepanjang tahun 2010 - 2018 tercatat mempengaruhi industri pariwisata. Bencana seperti erupsi Gunung Agung Bali menyebabkan kerugian hingga Rpp 11 triliun di sektor pariwisata.
"Industri pariwisata sangat rentan terhadap bencana, apabila tidak dikelola dengan baik, dampaknya akan mempengaruhi ekosistem pariwisata dan pencapaian target kinerja pariwisata," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Menurutnya, mitigasi bencana harus ditempatkan menjadi salah satu prioritas dalam pembangunan sektor pariwisata. Mitigasi dan pengurangan risiko bencana hendaknya ditempatkan sebagai investasi dalam pembangunan pariwisata itu sendiri.
BNPB merangkum sejumlah bencana dan berdampak pada sektor pariwisata. Berikut catatan BNPB tentang bencana yang terjadi di Indonesia.
1. Erupsi Gunung Merapi
Material sisa erupsi Gunung Merapi masih menumpuk di sekitar sejumlah dam Sabo di Kali Gendol seperti yang ditemui di Dusun Bronggang, Desa Argomulyo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (27/11/2012). Hal ini membuat dam penahan luncuran material vulkanik dalam bentuk lahar hujan tersebut tidak dapat berfungsi maksimal.
Erupsi Gunung Merapi tahun 2010, telah mengakibatkan penurunan jumlah kunjungan wisatawan di beberapa obyek wisata di Yogyakarta dan Jawa Tengah mencapai hampir 50 persen.
2. Kebakaran hutan dan lahan
Kekeringan di Kabupaten Magetan menyebabkan kebakaran hutan dan lahan di Gunung Bancak Kabupaten Magetan. Dok BPBD Magetan Kekeringan di Kabupaten Magetan menyebabkan kebakaran hutan dan lahan di Gunung Bancak Kabupaten Magetan.
Bencana kebakaran hutan dan lahan pada Agustus hingga September 2015 menyebabkan 13 bandara tidak bisa beroperasi karena jarak pandang pendek dan membahayakan penerbangan.
Bandara harus tutup, berbagai event internasional ditunda, pariwisata betul-betul tertekan. Industri airline, hotel, restoran, tour and travel, obyek wisata dan ekonomi yang di-drive oleh sektor ini pun terganggu.
3. Erupsi Gunung Agung
Erupsi Gunung Agung di Bali tahun 2017 menyebabkan 1 juta wisatawan berkurang dan kerugian mencapai Rp 11 trilyun di sektor pariwisata. Penerbangan dari dan menuju ke Bali dibatalkan karena efek penutupan bandara.
4. Gempa Lombok
Gempa Lombok yang beruntun pada tahun 2018 menyebabkan 100.000 wisatawan berkurang dan kerugian Rp 1,4 triliun di sektor pariwisata.
5. Tsunami Selat Sunda
Tsunami di Selat Sunda pada 22/12/2018 menyebabkan kerugian ekonomi hingga ratusan miliar di sektor pariwisata. Bencana menyebabkan efek domino berupa pembatalan kunjungan wisatawan hingga 10 persen.
Sebelum dilanda tsunami, tingkat hunian atau okupansi hotel dan penginapan di kawasan wisata Anyer, Carita, dan Tanjung Lesung mencapai 80–90 persen.
0 Komentar